Keanekaragaman Arthropoda Pada Pertanaman Mangga Gadung 21 Di Desa Oro–oro Ombo, Rembang, Pasuruan

Mangga merupakan tanaman yang banyak ditemukan dan diproduksi kedua setelah komoditas pisang di Indonesia. Gadung 21 mulai dikembangkan Kabupaten Pasuruan sejak tahun 1994 ternyata telah meningkatkan pendapatan petani Desa Oro – oro Ombo. Lahan pertanaman ini menggunakan sistem pola tanam polikultur. Penggunaan polikultur dilakukan oleh dapat mempengaruhi keanekaragaman arthropoda dalam suatu pertanaman. Keanekaragaman diyakini digunakan sebagai salah satu bioindikator kondisi ekosistem. Tujuan penelitian untuk mengetahui Mangga. Metode seperti pengamatan langsung, perangkap jaring, kuning jatuh. Identifikasi serangga buku pengenalan aplikasi naturalis. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung indeks jenis (H’), kekayaan (R1), dominansi (C). Hasil menunjukkan jumlah pada lahan sebanyak 22.105 individu terdiri dari 15 ordo 63 famili 114 spesies. perhitungan nilai (H’) diperoleh yaitu 0,125; termasuk kategori rendah. Nilai (R1) 11,30; tinggi. (C) 0,00003;